Psikotes Koran: Senjata Ampuh untuk Menilai Potensi Karyawan

Menurut Harvard Business Review, kesalahan dalam rekrutmen dapat menyebabkan kerugian hingga 30% dari total gaji tahunan seorang karyawan (sumber: Harvard Business Review). Oleh karena itu, memiliki metode seleksi yang akurat seperti psikotes koran sangat penting dalam mengurangi risiko tersebut.

Selain itu, penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa tes berbasis ketahanan mental dan kecepatan kerja, seperti psikotes koran, dapat memprediksi performa kerja dengan lebih akurat dibandingkan wawancara konvensional (sumber: American Psychological Association). Dengan menerapkan psikotes koran, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas rekrutmen dan memastikan karyawan yang bergabung benar-benar sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Pengertian Psikotes Koran

Tes koran adalah metode asesmen yang kerap dimanfaatkan dalam seleksi calon karyawan. Dalam tes ini, peserta akan menjumpai lembaran kertas berukuran koran berisi angka-angka yang harus diolah sesuai instruksi. Fokus utama tes ini adalah untuk mengukur tingkat konsentrasi, akurasi, kecepatan, dan stabilitas emosi. Tak hanya itu, tes ini juga berperan dalam mengidentifikasi potensi stres kerja serta kemampuan adaptasi dan daya tahan individu.

Jenis dan Detail Psikotes Koran

Ada dua jenis psikotes koran yang paling umum dipakai dalam proses rekrutmen:

Tes Kraepelin: Tes ini merupakan versi orisinal, yang dikembangkan oleh psikiater Jerman, Emil Kraepelin, pada akhir abad ke-19. Tes Kraepelin terdiri dari lembaran berisi deret angka tunggal (0-9) yang tersusun secara vertikal. Peserta diminta menjumlahkan dua angka yang berdekatan, lalu menuliskan hasilnya di antara kedua angka tersebut. Jika hasilnya berupa angka puluhan, cukup tuliskan angka satuannya saja. Durasi tes ini umumnya 60 menit, dengan instruksi untuk berpindah kolom setiap 3 menit.
Tes Pauli: Tes Pauli merupakan pengembangan dari tes Kraepelin, yang diperkenalkan oleh Prof. Dr. Richard Pauli pada tahun 1938. Perbedaan mendasarnya terletak pada interval perpindahan kolom. Pada tes Pauli, peserta berpindah kolom setiap 60 detik, meskipun durasi total tes tetap 60 menit. Lembar tes Pauli juga lebih besar dan berisi lebih banyak angka, memberikan gambaran performa yang lebih komprehensif.

Penggunaan Psikotes Koran

Awalnya, psikotes koran digunakan sebagai alat diagnostik dalam bidang psikiatri. Namun, seiring waktu, manfaatnya meluas ke dunia rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia. Tes ini menjadi salah satu cara untuk mengidentifikasi kandidat yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang menuntut kecepatan, ketelitian, dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan, seperti operator mesin, staf administrasi, teller bank, dan pekerjaan lain yang melibatkan pemrosesan data.

Psikotes koran juga dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi efektivitas program pelatihan. Perusahaan dapat mengukur kecepatan, ketelitian, dan ketahanan kerja karyawan sebelum dan sesudah pelatihan untuk melihat apakah ada peningkatan yang signifikan.

Manfaat Psikotes Koran bagi Perusahaan

Mengukur Ketahanan Kerja
Psikotes koran membantu perusahaan menilai daya tahan seseorang dalam menghadapi tekanan kerja yang tinggi. Karena, kandidat dengan ketahanan kerja yang baik cenderung mampu bertahan dalam lingkungan kerja yang dinamis dan kompetitif.
Menghindari Kesalahan Rekrutmen
Dengan menilai ketelitian, kecepatan kerja, serta konsistensi kandidat, perusahaan dapat mengurangi risiko merekrut karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Identifikasi Potensi Karyawan
Psikotes koran tidak hanya berguna dalam rekrutmen, tetapi juga dalam pengembangan karyawan. Perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan ke posisi yang lebih strategis.

Solusi Psikotes Online di Era Digital

Online Psychotest Taldio Dirancang oleh para Pakar Psikologi dan Pakar IT melalui riset yang mendalam, sehingga menghasilkan test yang efisien, presisi, valid dan reliable.